Senin, 14 November 2011

KARBURATOR

Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stock. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.

Desain

Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara, barel dan tipe venturi. Tiap-tiap karburator mengkombinasikan ketiganya dalam desainnya.

Arah aliran udara

  1. Aliran turun (downdraft), udara masuk dari bagian atas karburator lalu keluar melalui bagian bawah karburator.
  2. Aliran datar (sidedraft), udara masuk dari sisi samping dan mengalir dengan arah mendatar lalu keluar lewat sisi sebelahnya.
  3. Aliran naik (updraft), kebalikan dari aliran turun, udara masuk dari bawah lalu keluar melalui bagian atas. Barel adalah saluran udara yang didalamnya terdapat venturi.
  4. Single barel, hanya memiliki satu barel. Umumnya digunakan pada sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin kecil.
  5. Multi barel, memimiliki lebih dari satu barel (umumnya dua atau empat barel), untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar.

    Barel


 

 

 

 

 

Venturi

  1. Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap. Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya tekanan untuk menarik bahan bakar.
  2. Venturi bergerak, pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya venturi dengan menggunakan piston yang dapat naik-turun sehingga membentuk celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston venturi ini disertai dengan naik-turunnya needle jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu sama.

Prinsip Kerja

Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.

Operasional

Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu:
  • Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar
  • Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap terjaga.
  • Mencampur airan udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah fluida ideal; tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap mampu memproduksi campuran bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus mampu beroperasi dalam keadaan:
  • Start mesin dalam keadaan dingin
  • Start dalam keadaan panas
  • Langsam atau berjalan pada putaran rendah
  • Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
  • Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
  • Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator modern juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraan

Dasar


Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa ini udara bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati bagian yang sempit.
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak, keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan dengan piston yang mengatur celah sempit dalam venturi
Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar dari mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini disebut jet.



Jumat, 04 November 2011

SCIENTIFIC METHOD

Scientific methods are the steps that use a systematic and regular basis in order to find the truth of science. 
Research can be divided into two groups, namely:

1. Research Qualitative 
Qualitative research is research conducted using the senses without reference to the standard unit of measurement. 
Example: research on sunflower morphological structure.

2.
Research Quantitative 
Quantitative research is research carried out using a measuring instrument and refers to the standard unit of measurement. 
Example: research on sunflower growth per week.

To get results, measures are needed following the scientific method.


1. Set Problem formulation  
In the formulation of the problem should have noticed the following things: 
a. Problems suggested a link between some variables or more. 
b. The problem is a problem that can be tested and can be solved. 
c. Problems are arranged in the form of short questions, solid and clear. 
Example: Are there effects of deforestation on flooding?

2. Set Theory Framework 

Next step is to gather descriptions and information, both theoretical and data-data facts on the ground, dealing with the problems occurred.

3. Formulate Hypothesis  
Hypothesis is the answer to a temporary or dubious because not proven through experimentation (trial). The hypothesis should have noticed the following things. 
- Written in a statement. 
- Simple and clear, containing the variables of concern. 
- Based on the descriptions or information from sources that were examined both reading and fact.

There are two kinds of hypotheses, namely: 
-hypothesis zero: the answer while stating there was no effect of the variables. 
Example: there is no effect of deforestation on flood 
-hypothesis Alternatif: the answer while stating there is a relationship between the variables. 
Example: there is the influence of deforestation on flooding.


4. Do experiments  
Experiments were conducted experiments on research that's done.

5. Process and Analyzing Data 

Data can be processed and presented in the form of tables, charts, or diagrams. After that, the data are analyzed and discussed and adjusted with the theoretical framework that has been made to seek the truth whether the hypothesis has been obtained in accordance with experimental data or not.

6.
Interesting Conclusion  
Conclusions can be drawn from experimental data. There are two kemugkinan conclusion, that no hypothesis or alternative hypothesis.

7. Publish Results 

Publish the results is to inform others of the experimental results that have been done, so that someone else knows or can be trying out again. 

Composition of scientific reports in general are as follows.

1. title 
2. foreword 
3. table of contents 
4. CHAPTER I. preliminary
  I.I. Problem Background 

  I.2. problem formulation
  I.3. Research objectives 
  I.4. The research hypothesis 
5. CHAPTER II. Reader review 
6. CHAPTER III. Materials and Methods of work 
7. CHAPTER IV. The results of da Analysis / Discussion 
8. CHAPTER V. Conclusions and Recommendations